Senin, 19 Maret 2012

fanfiction~No other than yourself~


Title : No other than yourself
Author : Hyukey Far
Cast : Choi Minho
Kang Jiyeong
Genre : romance, sad,

Krriinng…krriiinngg….
Aku bangun dari tidurku, mataku terasa masih berat. Tanganku masih menggenggam joystick dengan erat, aku melihat langit pagi yang begitu cerah.
“hooaammmhh,,”aku menguap sambil menggosok-gosok kedua mataku.
“haah?? Aku telat!!!!”teriakku sambil berlari untuk segera mandi,,,
**
Aku terlambat masuk kuliah, aku termenung dan seperti orang kebingungan. Tiba- tiba, dari kejauhan aku melihat yeoja yang berlari dengan tergesa – gesa ke arahku,,
“mwo? Kenapa dia?”tanyaku sambil memasang muka penasaran
“pppaaaaakkk!! Buka gerbangnyaaa!!! Aku mau kuliah…!!!”teriak yeoja itu histeris,
Mendengar teriakannya, aku langsung menutup kedua telingaku,,
Yeoja itu terlihat mulai kesal,, dengan cepat, dia memanjat tembok pagar kampus yang tinggi itu. Aku langsung menutup kedua mataku.
“hey!! Apa yang kau lakukan?!?!”tanyaku
“sudah! Kau jangan banyak bicara!!”
Setelah dia turun, dia membuka gerbang dan menyuruhku segera masuk.
“ayo cepat!!”suruhnya
“ha? Tapi yang kau lakukan tadi itu kan…”
“sudahlah!! cepat!! Sebelum ada yang melihat!!” kata yeoja itu, kemudian pergi meninggalkanku.
***
Aku masih memikirkan hal yang tadi, sebenarnya siapa dia…? Saat akan menyeberang jalan, aku melihat yeoja itu lagi, aku tidak tahu dia masih mengingatku atau tidak. Tapi, aku datang menghampirinya.
“annyeonghaseyo!! ^^”sapaku
“annyeong,,”
“eemmhh,, soal tadi pagi.. gomawo~”kataku
“ne,, eh, kau itu Kyuhyun mahasiswa berprestasi itu kan??”
“ah,, aku ini memang kyuhyun. Tapi prestasiku biasa – biasa saja kok ^^”kataku
“biasa – biasa apanya?? Kau itu sangat berprestasi!!!!”
“gomawo~, tapi aku sangat berterimakasih karena kau, tadi pagi aku tidak terlambat ^^ aku ga tahu harus membalasmu dengan apa.”kataku
“aku tau caranya..”
“mworagwoyo??”tanyaku
“kau ajari aku untuk ujian minggu depan!!!”
“haaaaahh~?!?!”
“kenapa? Kau ga mau?”
“hhmm,, baiklah..”jawabku
“gomawo~” (membungkukkan badan)
“jadi,, kapan??”tanyaku
“hhmm,, hari sabtu jam 9 pagi di rumahku, jalan xxxxxxxxxxxx di Seoul, Nowon”^^
Kami berpisah di tempat itu, aku berfikir. Bagaimana aku mengajarinya? Belajar pun aku tidak pernah,, aku juga tidak tahu kenapa aku bisa genius begini.. aku benar – benar bingung.. kemudian aku berbalik lagi ke arahnya,,
“heeeeyyy!!!! Siapa namamu?!?!?!”teriakku
“jiyoung imnida!!!!”teriaknya
Mendengarnya aku langsung tersenyum ^^, aku langsung bergegas pulang menuju rumah.
***
“aku pulang!!!”
“kyu, bagaimana di kuliah??”tanya umma
Mendengar ucapan umma, aku langsung mengambil secarik kertas yang ada di dalam tasku, dan memberikannya pada umma.
“wah!! Kau hebat sekali kyu!! Kau dapat nilai sempurna ^^”
“ne,,”
“kyu, kalau ada yang kau inginkan. Katakan saja, umma akan memberikannya..”
“tidak umma, terimakasih ^^” kataku(masuk kamar)
“haah~ apa yang harus aku lakukan??”
Aku merebahkan tubuhku di kasur, melihat ke langit – langit kamarku. Aku masih bingung dengan masalah yang terjadi tadi,, masalah apa yang harus kulakukan untuk mengajari jiyoung?
“haah~ andai saja Ahra eonni ada disini,,”keluhku
“dia pasti bisa mengajariku,,”
“dia pasti bisa memberiku solusi..”
Tanpa fikir panjang, aku langsung bangkit dari kasurku dan belajar. Appa-ku yang masuk ke kamarku langsung bingung dibuatnya. Kenapa tiba – tiba aku bisa rajin belajar begini??
Flashback
“kyu!! Jangan main game terus!!”
“appa jangan melarangku bermain,,!! Sedang seru – serunya nih”jawabku
“kyu!! Kalau matamu kena sinar monitor terus,, nanti matamu jadi rusak!!
“Kyuhyun, kenapa kamu selalu main game setiap hari ?? kamu sudah besar Kyuhyun. Apa yang akan terjadi kalau kerjaanmu hanya bermain game terus ?? pikirkan masa depanmu !!”
Sejak saat itu, aku mulai berhenti main game, tapi tetap saja sampai sekarang kebiasaan itu muncul lagi dan tidak berubah.

“kyu,, apa yang sedang kau lakukan?”tanya appa
“tentu saja aku sedang belajar appa,,”
“haa~?? Belajar?!?!”
Appa-ku hampir tidak percaya mendengar perkataanku, tapi yang dia lihat adalah fakta. Jadi dia tidak bisa memungkirinya.

“appa, bisakah kau keluar dari kamarku? Aku butuh konsentrasi..”
“ooh,, baiklah”
Aku belajar mati – matian hari itu, sampai – sampai aku lupa makan, terutama game.. aku benar – benar lupa hal itu.
“kyu,, belajar itu memang baik. Tapi kau jangan sampai memaksakan diri.”kata umma
“ne.” jawabku singkat
***
Setelah belajar behari – hari, aku mulai merasa bosan. Akhirnya aku berniat untuk melakukan kebiasaanku lagi.
“hey kyu!! Kita belajar bareng yuk?”
“aahh,, aku tidak bisa”
“kenapa?”
“aku tidak diberi uang jajan ^^”
“kasian sekali kau, ya sudah! Lain kali saja ya,,”(pergi)
“huuh~ akhirnya dia pergi juga”kataku
“kenapa sih? Banyak sekali yang mau belajar denganku?”
Sebenarnya, alasan yang kuberikan pada temanku tadi bukanlah alasan sebenarnya. Sebenarnya aku mau membeli game starcraft. ^^
“kyu,,! Kau datang”sapa paman pemilik toko CD langgananku
“iya paman, , ^^”
“ada yang bisa aku bantu kyu??”
“aku sedang mencari CD game starcraft ^^”
“Sebentar, aku cari dulu.. nah! Ini dia,,”
“ini berapa harganya paman??”tanyaku
“ahh,, untukmu,, aku beri gratis!! ^^”
“benarkah paman??”
“ne,, tapi kau harus menjaganya baik – baik,, kenapa?? Karena CD ini sangat langka!!”kata paman itu
Aku sangat senang, aku langsung memainkan game itu sepulang dari rumah. Aku memainkannya tanpa henti sampai begadang semalaman,,
“kyu,,!! Kau begadang ya,,??”
“ne umma, sekarang aku mau tidur.”
“ini hari sabtu kyu,,!! Kau harusnya membantu ibu membersihkan rumah.. ini kan musim gugur, halaman penuh dengan daun berguguran”jelas umma
“aapaa?!?! Hari sabtu?!?!?!”
Kulemparkan selimut yang melingkariku, dan segera mandi, aku lupa janjiku pada jiyoung.
“kyu,,!! Sarapan dulu,,”
“tidak umma,, aku buru – buru!!! Annyeong!!”
Aku berlari tak tentu arah,, kebiasaanku kalau sedang terburu – buru adalah melupakan kunci mobil. Di tengah jalan aku berhenti..
“tunggu dulu,, alamatnya dimana??”
Flashback
“gomawo~” (membungkukkan badan)
“jadi,, kapan??”tanyaku
“hhmm,, hari sabtu jam 9 pagi di rumahku, jalan xxxxxxxxxxxx di Seoul, Nowon”^^
“oohh ya,,!!!” setelah aku ingat, aku langsung mencari alamat itu
Setelah lama mencari, akhirnya alamat yang ku tuju, kutemukan juga. Aku memencet bel pintu, dengan nafas yang terengah – engah.
“kyuhyun! Kau datang juga ^^” sapa jiyoung
“jeongmal mianhae, aku terlambat”
“ne, ga apa – apa, aku juga selalu terlambat”
“ayo, silahkan masuk..”
Aku dipersilahkan masuk ke rumah Jiyoung, jiyoung pergi ke sebuah tempat dan kembali membawakan beberapa buku.
“kyu,, kau mau minum apa?”
“aahh,, tidak usah!! Gomawo~”^^
Jiyoung melihat wajahku, aku pun tersenyum ^^. Dia mendekatkan wajahnya padaku.
“ada apa?? Ada sesuatu di wajahku?”tanyaku
“kyu,, kau sakit??”(memegang keningku)
“tidak,”
“apanya yang tidak? Suhu tubuhmu tinggi,, kau pucat sekali,,”
“apa iya? Sudahlah!! Ayo kita mulai belajarnya,,"
“kalau begitu, coba kau berdiri,,”
“apa maksudmu??”
Dengan tampang bingung, aku mulai berdiri. Tapi, tiba – tiba aku merasa sangat pusing sehingga aku tak bisa menahan tubuhku sendiri.
“tentu saja aku bi,,,”
Mataku mulai berat, pengelihatanku sudah mulai buram. Benar saja, aku jatuh pingsan,.
***
Aku membuka mataku, aku mengambil sesuatu di atas kepalaku.
“hah? apa ini?? Kompres,,?”
Kulihat seseorang disampingku, ternyata dia jiyoung! Dia tertidur di sampingku. Aku merasa bersyukur juga, walaupun aku sudah capek – capek belajar semalaman suntuk, acara belajar – mengajar tidak jadi. Haah~ syukurlah ^^,
“kenapa ya? Aku bisa pingsan gini??”
“oh iya, aku begadang semalaman, tidak sarapan, dan aku pergi ke sini sambil lari – lari. Pantas saja aku jadi lemas begini.”
“hmm,, kyu! Kau sudah sadar!!” kata jiyoung yang terbangun
“ne ^^, hmm, aku mau pulang dulu”kataku sambil berusaha bangun
“jangan dulu,, kau itu masih lemas!!”
“tidak jiyoung, aku mau pulang saja,,”
***

Aku pulang dengan badan lesu, saat aku merebahkan tubuhku ke kasur. Handphone-ku berbunyi. Ku angkat telefon itu.
“yeoboseo, Nugu?”kataku
“yeoboseo. Na, donghae!! ^^”
“oooh, hyung. Waeyo?”
“aku mau memberitahukan sesuatu padamu,”
“mwo,,?”
“besok kampus akan melakukan PPL ke sebuah desa, kau harus siap – siap”
“nee,,MWO?!?!?! Apa yang tadi hyung bilang?!?!”
Hyung donghae sudah menutup telefonnya, aku semakin merasa pusing. Satu – satunya cara untuk menghilangkan stress ku adalah dengan bermain game.
Esok harinya,,,
“wah,, udaranya sejuk banget”kataku
“iya kan? Kita pasti betah disini..”kata hyung donghae
“ne ^^, (jalhamyeon) “
Aku berjalan mengelilingi desa sendirian, aku menemukan sebuah tempat yang penuh dengan bunga bermekaran. Tidak tahu kenapa, aku ingin sekali memperlihatkan tempat itu pada jiyoung.
Saat aku menghampiri jiyoung, dia sedang berbicara dengan salah satu penduduk desa. Aku pun ikut mendengarkan.
“mian, kau? Kau salah satu dari mereka?”(menunjuk orang – orang dari kampus)
“ne, hal-abeoji. Waeyo??”tanya jiyoung
“aku mau memberitahu 1 hal padamu,,”
“mwo?”tanya jiyoung
“tapi, temanmu ini harus pergi dulu dari sini..”
“ah,, ne.. baiklah kek,, ^^”kataku
Aku pergi meninggalkan jiyoung, aku langsung pergi ke tempat yang tadi aku lihat. Benar saja, saat aku sampai disana. Tercium wangi bunga yang sangat harum.
“haah~ sayang sekali, jiyoung tidak melihat tempat ini,, ^^” aku senyum – senyum sendiri
“kenapa dia lebih memilih kakek – kakek di banding aku??”
“aakkhh~ sudahlah!! Kenapa aku jadi memikirkan dia??”
“aneh sekali aku ini,,(nepuk jidat sendiri) lebih baik aku pergi saja dari sini,,”
Aku pergi dari tempat itu, aku kembali bertemu dengan hyung donghae.
“kyu! Kau kenapa?”tanya hyung
“kenapa apanya?”
“wajahmu,,”
“kenapa? Pucat??”
“mukamu itu merah,, ^^ hahahah”
“ha? Maksudmu,,??”
Jiyoung datang menghampiri kami, dia menanyakan sesuatu.
“hey,, aku mau tanya pada kalian..”kata jiyoung
“tanya apa??”kata hyung donghae
“apa yang indah di balik sesuatu yang terlihat biasa?”
“apa ini tebak – tebakan?”tanya hyung
“bukan, , tapi ada yang memberitahuku soal itu..”
“maksudmu? Jadi ini kata hal-abeoji itu?”tanyaku
“ne,, apa kau tahu apa maksudnya?”
“eehhmm,, ada clue lain?”
“katanya, lihat dari sisi yang berbeda. Maka kau akan tahu maksudnya..”
“aahh,, aku nyerah kalo soal beginian,, aku pergi dulu ya ^^”(kabur) kata hyung donghae
“hmm,, coba kita pergi kesana!! Mungkin maksudnya,, kita lihat dari tempat yang berbeda..”
Aku dan jiyoung berjalan ke arah lain,, tapi sejauh mata memandang, hanya bukit yang kami lihat..
“mungkin,, bukit – bukit ini yang di sebut sesuatu yang ‘biasa’,, “kataku
“lalu,, apa yang dimaksud dengan sesuatu yang ‘indah’??”tanya jiyoung
Tiba – tiba aku teringat dengan taman bunga yang kutemukan di balik bukit.
“aaahh!! Iya!!”teriakku
“aaiiggooo,, kau ini mengagetkanku saja!! Ada apa sih??”
“tadi aku menemukan sebuah taman bunga di balik bukit,, mungkin itu maksudnya…”
“wah! Benar! Kau hebat sekali kyu!! Pantas saja orang – orang bilang kau genius!! Kalau begitu,, ayo kita kesana!!”ajak jiyoung
Akhirnya kami pun berjalan menuju taman bunga itu, tapi di tengah jalan, jiyoung mengeluhkan sesuatu.
“kau kenapa jiyoung?”tanyaku
“hah~,,hah~”
Jiyoung tidak menjawab pertanyaanku, dia seperti kehilangan nafas. Aku mulai merasa khawatir padanya.
“mungkin kau kelelahan,, kalau begitu ayo kita kembali ke desa.”ajakku
“tidak, aku tidak apa – apa kyu!”jawabnya
“sudah, lebih baik kita periksakan kau ke dokter..”
“tidak usah,, kumohon. Jangan beritahu ini pada siapa pun”
Aku tidak mengerti kenapa jiyoung menginginkan hal ini dirahasiakan? Bukannya dia hanya asma biasa?, akhirnya aku mengantar jiyoung kembali ke desa.
***
Malam harinya aku masih memikirkan jiyoung, di sana aku tidur sekamar dengan hyung donghae. Aku tidak bisa menghilangkan jiyoung dari fikiranku, akhirnya aku mengambil PSP dari ranselku, kemudian memainkannya..
“AAKKHH~ TTIIDDAAAKKK!!!!”teriakku
“hah?!?! waeyo kyuhyun?!?!?!”kata hyung donghae yang terbangun dari tidurnya
“tidak ada apa – apa, hyung”
“lalu, kenapa kau teriak malam – malam begini?!?!”
“aah~ aku hanya kalah main game ^^”
“aaiiggoo, kau ini mengagetkanku saja”
“mian hyung, membuatmu sampai bangun”
“ne. tapi, kenapa kau belum tidur? Kau pasti memikirkan sesuatu ya?”
“tidak, ,”
“berarti, kau pasti memikirkan seseorang kan?!?!”
“aah~ kata siapa??”
“hahah, kalau kau memang menyukainya. Utarakan saja perasaanmu,, daripada kau bingung sendiri begini.. sudah! Aku mau tidur lagi,,”kata hyung kemudian tidur
Aku berfikir, mungkin ada benarnya juga apa yang dikatakan hyung donghae. Akhirnya aku memutuskan untuk mengutarakan perasaanku ini pada ‘dia’ besok di sekolah. Karena menurutku, saat ini situasinya belum tepat..
Esok hari disekolah..
“jiyoung,, ^^”sapaku
“ne kyu,, waeyo??”
“aku mau bicara padamu tentang sesuatu..”
“mwo?”
“dangsin-eun nae yeoja chinguga issseubnikka?”tanyaku
Mendengar ucapanku, jiyoung langsung memalingkan wajahnya dariku.
“hahah, mian. Aku belum memikrkan hal itu ^^”jawabnya sambil tersenyum
Mungkin jiyoung menganggap ucapanku ini cuma bercanda, saat pulang sekolah. Aku pun bermaksud menanyakan hal itu lagi padanya.
Kulihat jiyoung sedang berjalan menuju rumahnya, walaupun aku melihatnya dari belakang, tapi aku bisa mengenalinya dari rambutnya yang terurai. Ku dekati dia, lalu kutepuk pundaknya.
“mwo?”tanya jiyoung kemudian mengalihkan pandangannya ke jalanan lagi
“hmm, soal yang tadi.. kau sudah memikirkannya lagi??”tanyaku
“geulaeseo, dangsin-eun nae yeoja chinguga doego sip-eo?”tanyaku lagi
Jiyoung mengangguk pelan, tapi ekspresinya kosong. Aku langsung senang dibuatnya. Tiba – tiba handphone jiyoung berbunyi, ternyata dari tadi dia sedang mendengarkan musik. Berarti, dia tidak mendengarkan ucapanku?? Haah~ (jitak kepala sendiri)
***
Setelah berfikir dan berfikir, aku menemukan sebuah ide agar jiyoung mau menerima cintaku ^^, aku mencetak beberapa gambar dan menempelkannya di dinding.
“hah~ akhirnya selesai juga ^^”
“sekarang jam berapa ya? (melihat jam) ah~ sudah waktunya,,”kataku
Aku pergi ke tempat jiyoung, aku langsung menarik tangannya ke tempat itu. Saat hampir sampai, kupakaikan dia sebuah kain untuk menutupi matanya.
“ada apa ini kyu?!?!”
“(berjalan ke hadapan jiyoung) sekarang kau boleh melihatnya..”kataku
“jigeum-eun mwo?”
“ Gateun gireul georeo wasseo urin seoro dalpagago itjanha nolla-ul ppuniya goma-ul ppuniya saranghal ppuniya”nyanyiku

“bagaimana? Apa kau bisa melihat…hatiku?” ^^
“eehhmm,, kyu!”
“ne,?”
“nan neoui yeoja chingugadoego sipda”
***
Aku sangat senang mendengar ucapan jiyoung, akhirnya dia mau menerimaku ^^
Setelah beberapa bulan bersama jiyoung, aku mulai siap untuk melakukannya. ^^ melakukan apa ya?
“jiyoung,, nanti kita dinner ya.kamu mau?”tanyaku
“boleh..”
“kalau begitu, jam 7 malam aku akan menjemputmu ke rumahmu.. ^^”
***
“aku pulang,,”
“ah,, eonn!!”ucapku senang
“ne,,”kata ahra
“kenapa kau pulang?”
“kenapa? Tentu saja karena aku merindukan adikku satu – satunya ini..^^”
“arha, kau tahu? Adikmu ini sudah punya pacar ^^”kata umma
“ne, kapan kau akan menyusul?”tambah appa
“aah~ appa ini, kan sudah ada calonnya ^^ hahaha
Hmm,, kyu. Kapan kau akan melamarnya? Kau itu kan sebentar lagi lulus kuliah”
“aku tidak tahu, tapi aku nanti akan dinner dengannya.”kataku
“siapa namanya? Kalau begitu, mampir dulu lah kesini nanti..”ajak ahra eonni
“namanya jiyoung”
“bagaimana kalau kau melamarnya hari ini saja?”kata ahra eonn blak – blakan
“hari ini?!?! Cincinnya saja aku belum punya!!”teriakku
“walaupun hanya seutas tali,, itu boleh. Yang penting itu hati yang tulus!!!”
“tenang kyu,, umma punya koq.. ini cincin dari nenekmu untuk ibu. Ibu pernah bilang, akan memberikannya pada anak laki – laki ibu untuk kekasihnya,,”jelas ibu
“jeongmal gamsahabnida!!!! ^^”
Aku pun menjemput jiyoung dengan mengendarai mobil milikku. Jiyoung terlihat sangat cantik memakai dress berwarna putih. Kami pun sampai di sebuah restaurant, kami pun makan malam.
“ada yang mau kuberikan padamu,,”kataku
“mwo?”
(menyodorkan cincin) “Cuma ini yang bisa kuberikan ^^”
“hah? apa maksudmu?”
“would you marry me?? ^^”tanyaku
Mendengar pertanyaanku, jiyoung mulai berfikir. Aku jadi merasa takut dia tidak menerimaku.
“pyuhngsaeng gyuhte isseulge(I do)
Nuhl saranghaneun guhl(I do)
Nungwa biga wado akkyuhjumyuhnsuh(I do)
nuhreul jikyuhjulge(my love)” nyanyiku

“Yes ^^ of course”jawab jiyoung

Sekali lagi aku merasa sangat senang ^^, pulang dari dinner. Aku pun megajak jiyoung ke rumahku untuk aku perkenalkan pada keluargaku,,

“jib-e waseo”kataku
“oohh,, jadi ini yang namanya jiyoung?”tanya ahra eonni
“ne, annyeong haseyo! ^^”
“jadi kyu,, kau sudah minta do’a restu pada orangtua jiyoung?”tanya umma
“belum,,”
“kau ini,! Harusnya kau mengunjungi calon mertuamu dulu,,”
“aku mau meminta do’a restu pada appa dan umma dulu,,”
“kau ini bicara apa? Tentu saja kami akan merestui kalian berdua,,”kata appa
“kalau begitu, aku mau ke rumah jiyoung dulu ^^”kataku
“ne, Tengan dangsin-eul mannaseo gippeubnida. Annyeong ^^”kata jiyoung
Kami pun pergi ke rumah jiyoung, disana aku disambut dengan hangat oleh orangtua jiyoung.
“jiyoung, jadi ini orang yang kau ceritakan?”
“ne umma ^^”
“jiyoung, kau ganti dulu bajumu, terus jangan lupa minum obat!”
“ne umma. Kyu! Aku tinggal dulu ya?”
Sementara jiyoung masuk ke kamarnya, aku ada di ruang tamu bersama orangtua jiyoung.
“hhmmm,,, mian,,a..”
“jangan ragu – ragu, panggil saja kami appa dan umma seperti orangtuamu sendiri”
“ne appa,,^^”kataku
“siapa namamu?”
“namaku kyuhyun, cho kyuhyun. ^^”jawabku
“jadi,, kau serius dengan anakku?”tanya appa jiyoung
“ne appa, aku sudah melamarnya, dan dia sudah menerimaku.. apakah appa dan umma merestui kami?”tanyaku
“tentu saja! Apapun yang membuat anakku bahagia,, aku mengizinkannya”
“tapi nak, ada 1 hal yang umma ingin katakan padamu”kata umma
“mwo umma?”
“jiyoung adalah anak kami satu – satunya, tolong jagalah dia..”
“pasti umma ^^”
“dan kau akan menerimanya apa adanya bukan?”
“Tentu saja ^^”jawabku
Hari itu, pertemuanku dan orangtua jiyoung berjalan lancar. Pertemuanku dengan jiyoung memang tidak begitu lama, tapi kami sama – sama sudah merasa cocok.
“hmm, appa, bagaimana kalau jiyoung malam ini menginap di rumah kyuhyun?”
“lho waeyo umma?”
“sebentar lagi kan jiyoung menikah, jadi dia harus terbiasa dengan suasana di lingkungan kyuhyun. Aku juga kan dulu begitu,”jelas umma
“tapi,, kau tidak keberatan kyuhyun??”
“aah~ tentu saja tidak. Keluargaku juga pasti akan senang”kataku

***

“kyu!! Kyu!!! Banguunn!!!”
“haah~?? Waeyo?”tanyaku
“ayo kita main game!! ^^”
“ha? Malam – malam begini??”
“ne,, ayo!”ajak jiyoung sambil menarik – narik baju tidurku
“ini kan sudah malam,, besok pagi saja ya!”
“aku mau malam ini kyu,, ini keinginan anak kita, kau tega sekali pada calon anakmu ini,,”
“kandunganmu kan baru 7 bulan,, masa sudah ngidam lagi??”
“ini kan ngidam pertamaku,, ayo kyu!! >0<” “iya, tapi ngidam juga kan ada waktunya..” “ayo kyu!!!” “ne, baik – baik..” Aku mengambil PSP milikku, lalu memberikannya kepada jiyoung dengan memasang muka masih mengantuk. “tidak kyu, aku mau main playstation…^^” “ya sudah,,” Aku pergi ke kamar mandi untuk mencuci mukaku, kemudian mengambil perlengkapan playstation di dalam lemari dan memasangkannya. Ku ambil wadah tumpukan kaset dan menyuruh jiyeong untuk memilih. “aku mau main yang ini kyu ^^” “ha? CD Starcraft? CD ini sudah rusak,,” “tapi aku mau main game itu,,” “haah~ kau pilih game yang lain saja” “tidak,, aku mau main game itu kyu,,” “CD ini sudah tidak bisa diputar lagi. Bagaimana cara memainkannya?” “kalau begitu carikan” “CARI ? Eoddiga ? Jiyoung ah, CD ini sudah tidak dijual dimanapun. Sudahlah kita main yang lain saja.” “Shireo. Aku mau main yang ini Kyu. Ini permintaan anak kita, apa kamu tidak mau menurutinya ?” Aku menghela nafas panjang. Akhirnya dengan menggunakan jaket tebal, aku berjalan menuju toko CD langgananku. “nak,, masih dalam perut ibumu saja, kau sudah merepotkan ayahmu ini,, bagaimana nanti kalau sudah lahir?!?! Aaiiiggooo,, kasihanilah ayahmu ini nak T_T”kataku dalam hati. Saat aku sampai, kulihat paman pemilik toko yang dulu. Dia kini sudah terlihat tua ^^ “paman, kau masih ingat aku?” “aah,, bukankah kau kyuhyun??” “benar paman, ternyata paman masih mengingatku ^^” “apa perlu apa kau datang kesini?” “aku mencari CD starcraft yang 1 tahun lalu aku diberi oleh paman,, apakah masih ada?” “aah~ kaset itu? Kaset itu sudah lama habis terjual. Memangnya kenapa?” “aku sangat memerlukannya saat ini, istriku sedang menginginkannya, dia hamil”jelasku “haa? Wah,, kau sudah mau punya anak rupanya ^^. Hhmm,, bagaimana kalau kita akali saja?” “bagaimana caranya paman??” Kami mencetak cover starcraft dan memasukannya ke wadah CD, sedangkan isinya bukanlah CD starcraft ^^, kami mengerjakannya hingga larut malam. Saat aku pulang, betapa kesalnya aku. Melihat jiyoung yang sedang tertidur lelap di sofa. Esok harinya,, Setelah aku pulang dari bekerja, aku merasa sangat lelah karena perform di berbagai kota dengan teman – temanku di Super Junior K.R.Y. “kyu,,”kata jiyoung “ne, waeyo??”tanyaku “aku boleh minta sesuatu?” “mwo?” “kau tahu lagu Mr??” “oohh,, Mr.Simple? aku tahu,,” “bukan, maksudku Lagu Mr yang dinyanyikan oleh girl band KARA” “ne,, memang kenapa?” “menyanyi dan menarilah seperti mereka ^^”kata jiyoung tanpa dosa “MWO?!?! Jiyoung, itu konyol ^^ kau mau mempemalukan suamimu?? hahah”tawaku mendengar permintaan jiyoung “ini bukan permintaanku, ini permintaan anak kita. Ayolah kyu,,,^^” “hah~ baiklah, aku tidak bisa menolak” “la..la..la..” “tunggu dulu kyu..!!” “ada apa lagi?? “naikkan bajumu, dan celanamu sebelah ^^” “ne,,ne,,” “lalalalalala, lalalalalala, lalalalalala, Hey ima sugu ni mister dakishimete mister sono ude de mister tsukamaete mister datte mister konna ni mo mister hoshii no wa mister anata dake mister Hey! watashi dake mister mitsumete yo mister akiru hodo mister soba ni ite mister zutto mister! tojikomete mister! sono mune mister! nemurasete mister!”nyanyiku sambil menari – nari ala KARA “gomawo kyu~ ^^” “ne,,” Aku semakin kelelahan, hari sudah mulai malam. Aku segera mandi dan pergi ke ruang makan. Aku merasa aneh melihat jiyoung yang tidak menyentuh makanannya sama sekali. “ayo jiyoung, kita makan..”ajakku “ani. Aku sedang tidak nafsu makan” “kenapa? Bagaimanapun juga, kau harus makan” Jiyoung menggelengkan kepalanya “kalau begitu, ini ^^”(menyodorkan sesendok makanan) “ini, aku suapi..” Akhirnya sudah waktunya tidur, aku langsung naik ke kasur dan memeluk bantal erat – erat. Sedangkan jiyoung masih berdiri di tempat yang sama. Namun, lama – lama dia mulai beranjak dan tidur disampingku. “mendekatlah”kataku Perlahan – lahan, jiyoung mendekatkan tubuhnya padaku ^^ “Bolehkan aku tidur sambil memelukmu malam ini ?”tanyaku ^^ Dia tidak menjawab, dia hanya mengangguk mengiyakan. Segera kubawa dia dalam pelukanku. Sampai keesokan harinya posisi kami masih sama. Aku tertidur sambil memeluk erat istriku. *** Bulan demi bulan telah berlalu, kandungan jiyoung sudah memasuki umur 9 bulan. Aku terutama umma-ku sudah membeli banyak sekali perlengkapan bayi. Mulai dari pakaian, mainan, sampai dekorasi – dekorasi ruangan untuk anak pertamaku ini. “adduuuh~ kyu.. perutku sakit,, >,<”keluh jiyoung
“mwo?! Apa sudah waktunya?? Kalau begitu,, ayo kita ke rumah sakit.”
Aku memapah jiyoung masuk ke dalam mobil, kemudian berangkat ke rumah sakit terdekat.
“maaf tuan,, tuan tidak boleh masuk”kata suster
Aku yang masih cemas dengan keadaan jiyoung, langsung menelefon keluargaku dan keluarga jiyoung.
Aku menunggu dan terus menunggu, aku mondar – mandir di depan ruang bersalin. Kemudian, semua keluarga akhirnya datang.
“kyu!! Apa yang terjadi?? Apa jiyoung melahirkan??”tanya umma-ku
“ne umma, tapi aku masih khawatir”
“appa, jangan – jangan,,,”bisik umma jiyoung
“sudah umma, jangan berfikir seperti itu..”kata appa jiyoung
“aduuhh~ aku mau masuk,, kenapa aku tidak boleh masuk?!?! Aku kan suaminya,,!!”kesalku
“kyu,, ini rumah sakit. Bukan dukun beranak”kata ahra eonni
Setelah 2 jam menunggu, akhirnya anak kyu dan jiyoung lahir juga. Jiyoung melahirkan anak perempuan yang cantik,, sekali.
***
“kyu,, bangun!! Sudah siang!!!”teriak jiyoung
“ha? Lalu,,??”tanyaku
“kau itu kan sudah berjanji pada chae rin akan mengajaknya ke taman,,”
Aku bangun dari tidurku, kulihat istriku yang sudah terlihat rapi.
“haah~ kau ini cerewet sekali,,”kataku
“jadi, kau menyesal menikah dengan orang cerewet sepertiku??”
“ya.. aku menyesal, tapi..sayangnya orang cerewet ini adalah orang yang sangat kusayangi ^^”kataku kemudian memeluk jiyoung dari belakang.
Aku melihat wajahnya, kudekatkan bibirku padanya. Jiyoung mulai menutup matanya.
“appa,, ayo kita berangkat”kata chae rin yang tiba –tiba masuk ke dalam kamar. Aku langsung melepaskan pelukanku dari jiyoung.

“ne, sayang. ^^ appa mau mandi dulu ya ^^”kataku,
Tidak terasa anak pertamaku yang bernama Cho Chae Rin ini sudah berusia 5 tahun, waktu terasa berjalan begitu cepat. Hari ini, aku harus mengurus Chae Rin sendirian. Kenapa? Karena jiyoung harus bekerja keluar kota.
“ingat kyu, kalian jangan lupa makan!!”kata jiyoung
“ne, memangnya kau pulang jam berapa?”
“mungkin hampir tengah malam..”
“memang ada urusan apa sih? Perasaan setiap ada job keluar kota, kau pasti harus ikut.”
“ini urusan perusahaan di pulau jeju. Lagipula, aku kan asisten hyung donghae(pemilik perusahaan). Jadi aku harus terus bersamanya”jelas jiyoung
“aaiiigggooo…kau ini,,,”
“kenapa? Kau cemburu ya??”
“tidak,,”kataku sambil membalikkan badan
“kalau begitu, tidak apa – apa kalau aku ke pulau jeju berduaan saja dengan hyung donghae?”
“tidak!!(berbalik) aku tidak akan mengizinkanmu bekerja pada hyung donghae!!!!”
“hahah,, kyu,,tenang saja. Aku ke pulau jeju dengan staf – staf yang lain ^^”
“appa,, ayo kita berangkat”ajak Chae Rin
“ne,, ayo ^^”
Kami pun pergi ke sebuah taman, disana banyak sekali pasangan keluarga. Tapi, ada hal yang kurang dari kami, yaitu tidak ada kehadiran jiyoung diantara kami berdua. Tapi, inilah saatnya kami bersenang – senang ^^
“appa! Aku mau naik itu..”
“appa! Aku mau kesana!!”
“appa! Aku mau ice cream!!”
“appa,,!!! Appa,,!!! Appaaa!!!!”teriak Chae Rin
Aku sangat kerepotan mendengar semua celotehannya. Teriakannya melebihi teriakan ibunya, aku menutup telingaku, tetap saja teriakan Chae Rin masih terdengar keras.Rasanya infeksi di telingaku bisa semakin parah…^^
Hiks,, hiks,,
“chae rin,, kau kenapa?”
“ice creamku jatuh T_T”
“sudah,, jangan nangis. Appa belikan lagi ^^, tapi setelah ini kita pulang ya??”
“ne”
Hari sudah hampir sore, aku dan chae rin mulai merasa lapar. Aku pun mencoba membuat ramen.
“nah! Ini chae! Coba kau makan”
“hhmm,, appa. Tidak ada rasanya,,”kata chae rin dengan polos
(mencoba)”wah,, hambar. Sepertinya airnya terlalu banyak,, aku memang tidak berbakat memasak..”
“appa,, aku lapar”
“hhmm,, kita pesan pizza saja yuk?? ^^”
Akhirnya kami memesan pizza, dan memakannya dengan lahap. Hari sudah mulai malam, aku merasa sangat kenyang. Sehingga, aku mulai mengantuk.
“appa,, aku mau nonton film”
“film apa?”tanyaku
Chae rin masu ke kamarnya, kemudian kembali dengan membawa sebuah kaset.
“Cinderella?”
“ne ^^”
“kalau begitu, kau nonton. Appa mau tidur”
“ani. Appa temani aku nonton film”
“aaiigggooo,,, baiklah..”
Kami menonton film Cinderella berdua di ruang tengah. Mataku mulai terasa berat, tanpa sadar aku terpejam juga ^^
“appa,, bangun!!”
“ne, Chae waeyo??”
“filmnya sudah selesai,,”
“kalau begitu, ayo kita tidur.. sudah jam 10 malam”ajakku
“appa, aku mau main”
“main apa lagi??”
“aku mau main rumah – rumahan”
“ha? Chae, kita main playstation saja yuk? Pasti lebih seru”
“ani appa. Aku mau main rumah – rumahan”
“ne,,ne,, baiklah”
Aku mengambil beberapa kursi dan menjajarkannya. Sementara chae asik bermain, aku hanya duduk terdiam di kursi.
“appa, jangan diam saja..”
“ne,,”
Malam itu aku dan chae bermain rumah – rumahan. Aku tidak bisa membayangkan jiyoung ada di sini. Kalau dia melihat hal ini, dia pasti akan tertawa terbahak – bahak..
“chae,, ini sudah jam 11.30, sudah lewat jam tidurmu.”
“aku mau menunggu umma pulang T_T”
“umma masih lama pulangnya. Ayo sini appa gendong”(menggendong chae)
“appa, aku mau menunggu umma(menangis)”
Aku menggendong chae ke kamarnya, dan membaringkannya di tempat tidur. Kuselimuti dia, aku juga berbaring di sampingnya, lalu menyanyi untuknya.
“nanananana nananana yurichangedo nae nun wiedo
iseul maethyeotne nunmul maethyeotne jakeun naetmuleul mandeune”nyanyiku

***
“kyu,,, banguunn!!”teriak jiyoung
“ne,, waeyo??”
“kenapa kau teriak – teriak??”
“aku teriak – teriak? Tidak kok!!”
“teriakanmu itu sangat keras. Kau itu bermimpi buruk!!”
“mimpi? Jadi yang tadi itu Cuma mimpi?!?!?!”
“kau ini kenapa??”tanya jiyoung heran
“jiyoung,,”
“mwo?”
“nanti kalau kita punya anak. Jangan yeoja!!! Namja saja ya?!?!?!?!”
“kau juga jangan bekerja di perusahaan hyung!! Kau jadi ibu rumah tangga saja!!”kataku

“ha? Maksudmu?? Apa kau sakit?”
“tidak ^^ sudahlah,, aku mau mandi dulu ^^”
Jiyoung mengangkat bahunya, dia bingung dengan apa yang barusan aku katakan padanya. Hari ini, kami akan merbelanja untuk mempersiapkan pernikahan kami ^^
“appa, umma, kami berangkat dulu^^”kataku
“ne, hati – hati dijalan ya ^^”
Aku pergi ke sebuah mall bersama jiyoung, kami membeli cincin pernikahan dan perlengkapan lainnya. Tapi, baru sebentar kami berjalan, Jiyoung sudah merasa kelelahan.
“kyu,, aku capek. Kita pulang saja ya??”
“jiyoung, kau pucat sekali..kalau begitu kita ke mobil”
Semakin lama, jiyoung telihat semakin parah. Akhirnya, aku memutuskan membawa Jiyoung ke rumah sakit.
“dokter, bagaimana keadaan jiyoung..”
“maaf, anda siapanya ya??”
“saya calon suaminya dok..”
“maaf, kita belum tahu apa penyakitnya. Kita akan tahu beberapa hari lagi, aku sudah mengambil sampel darahnya dan akan memeriksanya di labolatorium”
“separah itukah dok?”
“hmm,, ini penyakit yang langka. Jadi aku harus mengetahui apa penyakitnya dulu sebelum memberi penanganan..”
“apakah saya boleh menjenguknya dok?”
“ooh, silahkan ^^”
“terimakasih dok,,”
Aku masuk ke ruangan jiyoung, aku sangat kasihan melihatnya. Kemudian aku duduk di sampingnya dan menggenggam tangannya. Keluarga kami pun akhirnya datang.
“kyu,, apa yang terjadi dengan jiyoung??”
“dia tadi kelelahan, tapi semakin lama semakin parah. Jadi aku membawanya kesini”jelasku
Hari demi hari kulakukan dengan menjaga jiyoung di rumah sakit. Suatu hari, jiyoung pun sadar.
“kyu,, apa yang terjadi? Kenapa aku di rumah sakit??”
“sudah,, kau jangan bergerak dulu. Ceritanya panjang”
Saat itu, hanya ada aku yang menemani jiyoung di rumah sakit.
“maafkan aku kyu,, aku jadi merepotkanmu..”
“tidak apa – apa, kau itu kan calon istriku. Jadi aku harus terus menjagamu ^^”
“padahal pernikahan kita tinggal 2 hari lagi, tapi aku malah terbaring di rumah sakit..”
“sudahlah,, itu adalah kehendak TUHAN”
Kemudian dokter masuk ke ruangan dan ingin berbicara denganku di ruangannya. Aku pun meninggalkan jiyoung sendirian.
“ada apa dok?”
“aku sudah meneliti sampel darah nona jiyoung.”
“jadi, apa penyakit yang diderita jiyoung pak??”
“hhmm,, aku harap kau bisa tabah”
“memang apa penyakitnya dok?!?!”tanyaku mulai penasaran
“saya mau bertanya dulu. Apa dia cepat lelah??”
“ya,, dia memang sering lelah”
“apa dia juga pernah kesulitan bernafas?”
“benar,”
“dari diaknosa kami, nona jiyoung juga pernah mengalami pendarahan di jaringan kulit, terserang infeksi, nyeri tulang persendian, nyeri perut, dan pembengkakan kelenjar lympa”
“kalau begitu, dia sakit apa dok??”
“dia terjangkit penyakit berbahaya, yaitu Leukemia mielositik akut”jelas dokter
Aku merasa lemas, seperti tidak bisa menerima kenyataan ini. Tapi aku tetap tabah, aku melihat jiyoung yang tertidur pulas di ranjangnya dengan perasaan takut jiyoung tidak membuka matanya lagi.
“kyu,,”sapa umma jiyoung
“ne umma ^^”
“kau sudah tahu apa yang diderita jiyoung kan?”
Aku tertunduk
“aku harap, kau tidak meninggalkan jiyoung”
“tidak akan umma, aku sudah berjanji akan menjaganya seumur hidupku”
“terimakasih kyu,,”
“sama – sama umma”
“aku harap, kau juga bisa membahagiakannya”
“apapun, asal jiyoung bahagia. Aku akan melakukannya”kataku
“terimakasih lagi kyu ^^ aku sekarang sudah tenang.. jujur saja, aku sangat berat melepaskan anakku satu – satunya”
“ne, aku mengerti perasaan umma. Akupun kalau nanti menjadi seorang ayah, pasti akan sulit melepaskan anakku”
“ne,, kyu.. itu jiyoung bangun. Kau jaga dia”
“baik umma ^^”
Aku duduk disamping jiyoung, jiyoung melihatku sambil tersenyum.
“kyu,,padahal kita besok menikah. Tapi, aku masih tebaring disini. Maafkan aku”kata jiyoung sedih
“tidak apa – apa ^^, besok kita akan tetap menikah..”
“semuanya sudah aku urus kok!”kataku
“benarkah?”
“ne, aku sudah tidak sabar melihatmu menggunakan pakaian pengantin. Pasti kau akan terlihat sangat cantik ^^”
“gomawo kyu ^^”
***
“cho kyuhyun, apa kau bersedia menerima kang jiyoung sebagai pendamping hidupmu. Dalam senang maupun susah?”

Suara pendeta tua bergema di sebuah gereja berakaksitektur klasik. Sepasang mempelai telah berada di hadapannya untuk mengucapkan janji suci mereka.

“ne, saya bersedia ”kataku
“dan kau kang jiyoung, apa kau bersedia menerima cho kyuhyun sebagai pendamping hidupmu. Dalam senang maupun susah?”

Pendeta tua itu mengulangi lagi pertanyaannya yang kali ini ditujukan untuk sang mempelai wanita.
“ne, saya bersedia ^^”
“silahkan kalian bertukar cincin”
Aku pun memasangkan cincin ikatan janji suci kami ke jari manis jiyoung dan jiyoung pun sebaliknya.
“dengan ini kalian kunyatakan sah sebagai suami istri. Cho Kyuhyun, kau boleh mencium istrimu,,”
Perlahan – lahan aku bersujud di depan jiyoung yang kini terduduk di kursi rodanya. Kupandangi dia sejenak, sebelum akhirnya aku mengecup bibir lembut jiyoung. ^^

Semua tamu telah pergi meninggalkan gereja, tapi tidak untuk aku dan Jiyoung. Kami masih tetap berdo’a. Berdo’a pada TUHAN agar kebahagiaan kami kekal selamanya.
“Jagi, kajja kita pulang !”ajakku pada jiyoung
Jiyoung tidak menjawab. Matanya masih terpejam memanjatkan do’a.

“Kyu..”panggil jiyoung tiba-tiba.
“Bisakah kamu membawaku ke tempat itu lagi ? Aku ingin sekali kesana.” pinta Jiyoung lembut, lemah lebih tepatnya.
“tapi kan,, keadaanmu…”
“kumohon kyu,, aku ingin sekali pergi ke sana”
Mendengar permohonan istriku yang begitu besar, akhirnya aku menyerah dan membawa jiyoung ke tempat yang dia inginkan.
Dengan masih menggunakan pakaian resepsi pernikahan, aku membawa jiyoung ke tempat yang selama ini ingin sekali dia kunjungi.
“ini masih siang, aku rasa nanti sore kita bisa sampai disana”fikirku dalam hati
Sepanjang perjalanan jiyoung tertidur, wajahnya terlihat sangat pucat. Aku merasa khawatir melihatnya.
“apa dia baik – baik saja? Bertahanlah jiyoung,, sebentar lagi kita sampai”
CCIIIITT, , aku menekan rem secara mendadak.

“Kenapa tiba-tiba saja mesinnya tidak bisa menyala. Aiisshh.. padahal ini kan ada diatas bukit. Omonaa.. eotteokhajyo ?”

“Kyu, gwenchanayo ?” tanya Jiyoung saat tersadar dari tidurnya.

“Ah, molla, tiba-tiba saja mobilnya mogok.”
“Hari sudah sore Kyu, bagaimana kalau kita kemalaman disini ? Mianhae, seharusnya aku tidak mengajakmu kesini” raut wajah Jiyoung berubah sedih dan kecewa.
Melihat jiyoung, aku jadi ingin berbuat sesuatu. Aku turun dari mobil dan menggendong jiyoung di punggungku.
“kyu,, apa yang kau lakukan??”
“sudah, kau ingin sampai ditempat itu kan?? Tempatnya tidak jauh lagi. Kita jalan kaki saja ya??”kataku

“Tapi….”
“Sudah tenang saja, aku kuat kok menggendongmu. Mobil ini, nanti biar orang suruhan appa saja yang mengambilnya.”
Aku menyusuri jalan setapak yang semakin lama semakin menanjak itu. Aku berjalan sepelan mungkin agar jiyoung tetap merasa nyaman.
“Kyu…” panggil jiyoung lemah dengan kepala yang bersandar pada pundakku
“Mianhaeyo, lagi-lagi aku merepotkanmu. Aku tidak pernah membuatmu bahagia, malah aku selalu menyusahkanmu dan membuatmu lelah. Mianhae.”
“Aniyo jagi. Aku bisa bahagia karena kamu. Lagipula bukan hal yang sulit untuk menggendong istriku sendiri. Aku juga tidak pernah lelah bersamamu. Kau tahu, satu-satu hal yang bisa membuatku lelah adalah saat melihatmu kelelahan. Kalau kau masih mengantuk, kau tidur saja, nanti aku akan membangunkanmu.”
“ani kyu,, aku akan menemani suamiku menyusuri jalan ^^”
“gomawo~ ^^”
Kami akhirnya sampai di taman itu, kami duduk di bawah pohon yang rindang. Bunga – bunga sedang bermekaran dengan indahnya..
Aku duduk disamping jiyoung, dia menyandarkan kepalanya ke pundakku. Aku pun memegang pundaknya, mendekatkan tubuhnya padaku.
“kau tahu kyu? Aku suka posisi seperti ini,, ^^”
“kenapa?”
“Saat kamu duduk disampingku dan aku bersandar padamu. Kamu tahu itu artinya apa ? artinya, aku selalu percaya padamu dan aku percaya kalau aku bisa menyandarkan hidupku padamu.”
Aku tersenyum mendengar ucapan Jiyoung, aku mengelus rambut jiyoung yang begitu lembut.
“Kyu… jeongmal gomawo, kamu telah membuat satu mimpiku menjadi kenyataan. Gomawo karena kamu selalu menemaniku. Gomawo karena kamu sudah bersedia mencintaiku.”

“ne jiyoung^^”
“jiyoung, aku juga suka posisi ini..’kataku
“waeyo??”
“dengan kau bersandar dibahuku.. aku bisa mendengar irama detak jantungmu ^^”kataku
“Yeobeo, saranghae…” ucap jiyoung kemudian yang berhasil membuatku speechless.
“ddo saranghae jagiya.^^”jawabku senang
“kyu,, aku mengantuk. Bolehkah aku tidur sebentar di bahumu ini??”tanya jiyoung
“ne,, tentu saja ^^ aku akan bernyanyi untukmu,,,”kataku
Aku tidak tahu, bahwa saat itu adalah saat terakhir jiyoung membuka matanya. T_T Jiyoung meninggalkanku untuk selama – lamanya.
“nanananana nananana yurichangedo nae nun wiedo
iseul maethyeotne nunmul maethyeotne jakeun naetmuleul mandeune
gyeolguken mugeowojin nunmul han banguleul deulkyeobeorigo malatji”nyanyiku

<3 The End <3

Tidak ada komentar:

Posting Komentar